Thursday, May 2, 2019

Kejadian 18:16-33


BERSYAFAAT BAGI SESAMA
Bahan Khotbah Ibadah Persekutuan Kaum Perempuan
Kamis, 02 MEI 2019

A. PENDAHULUAN
Perikop ini berkisah tentang doa syafaat Abraham untuk Sodom dan Gomora yang akan dihancurkan oleh Tuhan, Dua kota ini terkenal dengan prilaku jahat mereka di hadapan Tuhan. Berbagai prilaku amoral dan sex menyimpang terjadi di sana. Tidak heran jika istilah sodomi (prilaku sex menyimpang) diambil dari nama kota ini (lihat prilaku itu pada 19:5).

Menariknya, Abraham berdoa dengan cara melakukan tawar menawar dengan Tuhan agar dua kota ini, terutama Sodom tempat Lot (ponakan Abram) tinggal tidak dibinasakan

B. GALIAN PERIKOP (Tafsiran)
Perhatikanlah bahwa TUHAN mempertimbangkan informasi ini apakah perlu disampaikan kepada Abraham atau tidak (ay.17-19). Saat itu Abraham sedan berjalan-jalan dengan malaikat Tuhan (Lih: ay.1, 16) dan memandang ke arah Sodom. Jika TUHAN memperhitungkan Abraham soal rencana pemusnahan masal itu, maka hal ini perlu dipertanyakan? Siapakah Abraham sehingga Allah perlu menimbang lagi? Jawabannya kita temukan pada ayat 17-19 bahwa hubungan Abraham dengan Allah sangat dekat. Ia adalah pribadi yang benar di mata Tuhan. Itulah alasannya.

Selanjutnya, maripula memperhatikan isi doa syafaat Abraham pada ay.24-32 dan bagaimana reaksi TUHAN menjawab doa tersebut. Ada beberapa hal yang menarik:
1.      Tidak mungkin Abraham dengan PD melakukannya jika ia tidak memiliki hubungan special dengan Tuhan. Kedekatan yang amat sangat dengan Allah-nya membuat Abraham dapat dengan berani menyampaikan permintaan panjang dengan tawar menawar yang ketat dengan Tuhan.
2.      Syafaat bukan berdoa untuk diri sendiri atau menyampaikan sesuatu untuk kepentingan diri. Syafaat adalah permintaan khusus kepada Allah demi kepentingan orang lain dalam hal ini warga Sodom dan terutama Lot dan keluarganya. Seharusnya Abraham tidak perlu berbeban, sebab bukankah hal peristiwa mengerikan itu bukan terjadi pada dirinya? Tapi Abraham tidak egois. Ia tetap memohon belas kasihan Tuhan untuk Sodom.

3.      Ada bernegosiasi mengenai jumlah yang percaya agar Sodom tidak dimusnakan. Dimulai dengan angka 50orang, 45orang, 40orang, 30orang, 20orang, dan terakhir 10orang. Ternyata apapun yang disampaikan Abraham, Tuhan tetap menyetujuinya. Lalu mengapa tetap dimusnakan? Sebab jumlah 10 orang tidak bisa dipenuhi oleh orang-orang sodom. Ternyata yang percaya kepada Allah  hanyalah 4 orang yakni Lot, istrinya dan kedua anak perempuannya. Bahkan istri Lot justru tidak taat pada perintah sehingga ikut dimusnakan (19:15-26).

Kita mendapat kesimpulan menarik bahwa TUHAN tidak menyangkali kesediaannya untuk membatalkan hukuman bagi Sodom. Sebab jumlah kuota yang percaya tidak terpenuhi.

4.      Hal yang menggelitik selanjutnya adalah mengapa Abrahan tidak menyebut 3orang yang percaya saat negosiasi itu? Andaikata ia menyebut angka itu, bukankah Sodom batal dihukum? Silakan perhatikan ayat 33 setelah tawar menawar pada titik jumlah 10orang! Apa yang dilakukan TUHAN? Ayat 33 menyebut: “lalu pergilah Tuhan…”. Ternyata Abraham tidak mendapat kesempatan untuk menurunkan jumlah dan hanya mentok pada jumlah 10orang. Kok bisa?

Kita menemukan akhirnya alasan menarik ini. Bahwa memang benar Abraham bisa bernegosiasi bahwa tawar menawar dengan Allah dalam doa itu, tetapi batas akhir kuota ditentukan oleh Tuhan. Lihatlah, bahwa hal ini sangat penting untuk direnungkan! Kita diberikan hak khusus untuk meminta apapun kepada Tuhan dan menawar apapun kepada Allah. Tetapi batas akhirnya selalu ada! Putusan akhir juga datang dari kehendak Allah yang berdaulat.

5.      Akhirnya, kita pun diajak pada apa yang dilakukan Abraham. Pada ayat 33 akhir, disebutkan bahwa Abraham kemudian kembali ke tempat tinggalnya. Artinya abraham tidak lagi ngotot memaksa kehendaknya kepada Allah. Tangung-jawab Abraham adalah mendoakan dengan gigih dan tidak menyerah. Pada batas tertentu, ia menyadari statusnya yang hanya sebagai pendoa. Putusan akhir ada pada kedaulatan Allah.

Artinya, soal dikabulkan atau tidak, Abraham tidak peduli. Yang ia peduli ada kondisi Sodom dan Lot. Yang ia peduli adalah bagaimana berusaha untuk tetap mendukung dalam doa. Doa dan topangan doa adalah fokus Abraham dan bukan pada pengabulannya. Sebab itu adalah teritori Allah/


C. RELEVANSI DAN APLIKASI (Penerapan)
Ternyata sangat penting bagi kita untuk bersyafaat kepada Allah bagi kepentingan orang lain. Ternyata adalah penting untuk menopang seseorang dalam doa. Doa suami bagi istri, doa istri bagi suami, doa orang tua bagi anak-anak. Itu disebut dengan bersyafaat yakni berdoa untuk kepentingan orang lain dan bukan kepentingan egois kita. Ada sebuah kisah tentang kuasa doa syafaat yang barangkali dapat menginsiprasi kita untuk tidak berhenti berdoa bagi orang lain:

Seorang Wanita Yang Suaminya Pengangguran Membagikan Kisah Penantiannya… Saya ingin berbagi satu cerita yang indah dengan Anda. Saya bertemu Yane Pe Benito ketika saya memberi khotbah di perusahaannya. Yane adalah seorang wanita yang menyenangkan yang memiliki kisah yang mengagumkan untuk diceritakan, saya memutuskan untuk menceritakannya pada dunia.

Dua tahun lalu, suami Yane, Beni, tanpa peringatan, kehilangan pekerjaannya. Hal ini menyebabkan rasa sakit dua kali lipat karena pekerjaannya sebenarnya sangat menjanjikan. Selama 6 tahun, Beni sangat menikmati pekerjaannya di sebuah perusahaan distribusi multinasional untuk produk perawatan kulit. Namun karena perubahan struktur organisasi yang terjadi dalam perusahaan tersebut (yang sering terjadi di banyak perusahaan belakangan ini), ia di-PHK.

Yane memutuskan untuk memberitahu berita menyedihkan itu pada kedua anaknya yang masih kecil, Gabriel (6 tahun) dan Marga (4 tahun). Ia memilih dengan hati-hati kata-kata yang akan dipakai untuk menjelaskan hal tersebut. "Anak-anak, kita harus menjaga lebih baik barang-barang kita…dan tidak memboroskan uang kita karena…ayah tidak punya pekerjaan lagi”.

Beberapa bulan pertama semua berjalan baik; Beni menerima rata-rata dua panggilan interview setiap minggu. Namun beberapa bulan menjadi setahun – dan terus berlanjut, panggilan interview semakin sedikit dan jarang. Selama hampir dua tahun suaminya menganggur, Yane melalui kegelisahannya sendiri. Sebagai seorang ibu dari dua anak usia sekolah, ia melihat tabungan mereka yang semakin menipis. (Sebagai ukuran, ia pindah dari pekerjaan yang sudah ditekuninya selama 8 tahun, ke pekerjaan yang lebih tinggi bayarannya.)

Yane mulai bertanya pada Tuhan:
"Tuhan, saya tidak mengerti apa lagi yang Engkau sedang ajarkan pada kami! Bagaimana lagi kami harus berdoa? Apa lagi yang harus kami doakan?"

Itulah saat ketika Yane menyadari bahwa doa mereka harus lebih spesifik. Maka ia mengumpulkan kedua anaknya dan berkata, "Mari berdoa bagi ayah, agar ia dapat menemukan suatu pekerjaan yang baik dengan seorang atasan yang baik – seseorang yang seperti atasannya di perusahaan yang dulu."

Dan itu menjadi doa spesifik keluarga tersebut. "Tuhan, tolong ayah untuk mendapatkan seorang atasan yang baik seperti atasannya dulu, dalam nama Yesus”. Suatu hari, sekitar setahun lalu dari hari ini, Yane pulang dari kerja dan melihat kedua anak dan suaminya sedang berdempetan sambil membungkuk. "Ada apa ini?" tanyanya. Ia mendengar anak-anaknya berbisik dengan gembiranya, "Tunjukkan pada ibu sekarang!"Beni menyodorkan sebuah amplop coklat padanya.

Yane pikir itu adalah sesuatu dari sekolah anak-anak. Tapi bukan. Dengan perlahan ia menarik keluar secarik kertas dari amplop itu, ia membaca nama perusahaan…kemudian jabatan suaminya…dan gajinya… Sampai di sini, ia mengangguk puas. Namun ketika ia sampai ke bagian bawah kertas tersebut, ia kaget setengah mati. Karena ada sebuah tanda tangan. Tanda tangan milik atasan favorit Beni!

Diiringi tatapan heran anak-anaknya, Yane mulai menangis dan tertawa pada saat yang bersamaan. Ia sangat sulit untuk mempercayai ini! Seperti seorang anak, ia melompat-lompat kesenangan, dan disambut gembira oleh kedua anaknya yang ikut melompat dan tertawa bersamanya.

Gabriel bertanya pada ibunya, "Ibu, mengapa engkau menangis dan tertawa pada saat yang bersamaan?" Yane melihat kesempatan bagus untuk menjelaskan, "Ibu menangis karena ibu begitu bahagia. Ingatkah bagaimana kamu berdoa untuk seorang atasan yang baik bagi ayah? Lihatlah nama ini," ia menunjuk kertas yang masih ia pegang. "Kita hanya meminta seorang atasan yang seperti atasan ayah yang dulu. Tapi, Tuhan memberi ayah seorang atasan yang persis sama! Ia menjawab doa-doa kita!"

Janganlah kita berhenti berdoa bagi orang lain. Sebab sangat mungkin doa kita untuk mereka akan menjadi mujizat bagi pergumulan mereka. Amin.

------------0000-----------

I Raja-raja 5 : 7 – 12


RELASI PENDAMAI
Bahan Khotbah Ibadah Pelkat PKP
Kamis, 09 Mei 2019

Oleh: Vik. Victoriana Resdawati, S.Th

A.    PENGANTAR
Salah satu persoalan tim kerja adalah menyatukan ide. Dalam kelompok kecil saja persoalan serupa tidak bisa dihindari, apalagi dilingkup kelompok besar. Makin banyak kepala, makin banyak pula pokok pikirannya. Ketakutan gagal adalah hal wajar, apalagi pengeluaran sudah banyak diberikan, waktu, uang dan tenaga. Soal hitung-hitungan tidak bisa dihindari.

Proyek pembangunan Bait Suci oleh raja Salomo mengharuskannya untuk bekerjasama dengan Hiram, raja Tirus. Siapa Hiram? Hiram dalam bahasa Ibrani “KHIRAM” memiliki arti “saudaraku itu ditinggikan”. Disebut ia adalah raja di Tirus (Libanon). Ternyata ada cerita yang terjalin antara Hiram dan Daud, ayah Salomo. Setelah Daud menaklukkan benteng Sion dan mulai mendirikan istana disitu, Hiram mengirim utusan untuk mengadakan perjanjian dagang antara dirinya dan Daud. Kemudian Hiram mengirimi Daud kayu aras dari daerah lereng gunung dibagian barat Libanon, juga para pekerjanya turut dikirim kepada Daud untuk membantu pembangunan Istana saat itu (2 Samuel 5:11 ; I Tawarikh 14:1). Ini awal kisah relasi bilateral antara Hiram dan Daud yang terjalin baik sampai dimasa Salomo saat proyek Bait Suci akan dibangun.

B.     PEMAHAMAN TEKS
Pembangunan Bait Suci oleh Salomo sepertinya sudah diketahui oleh Hiram, raja Tirus. Terbukti ketika didengarnya Salomo sudah diurapi menjadi raja, Hiram segera mengirim utusan untuk konfirmasi berita itu (I Raja 5:1). Tujuan konfirmasi adalah supaya hubungan bilateral antara Tirus dan Israel tetap terjalin baik, juga disamping persahabatan antara Hiram dan Daud.

Salomo tahu bahwa ayahnya Daud berkerinduan untuk dapat mendirikan rumah bagi Allah. Daud ingin agar umat Israel tidak lagi beribadah dikemah suci, yang sampai dengan masa Salomo tempat ini masih digunakan untuk menyembah Allah. Namun, sayangnya Allah tidak berkenan kepada Daud untuk mendirikan rumah bagi-Nya. Allah justru berkenan agar Salomolah yang mendirikan Bait Allah tersebut. Setelah bangsanya dikaruniai keamanan dan kemakmuran, maka Salomo pun memberanikan diri untuk menjalankan niatnya. Pekerjaan membangun Bait Allah tidak serta merta murni perjuangan Salomo, Salomo sudah terbantu dari persiapan-persiapan yang sudah dikerjakan ayahnya. I Tawarikh pasal 22-29 menjelaskan persiapan pembangunan yang sudah Daud rancangkan dengan detail supaya mempermudah Salomo nantinya. Bahkan Daud juga sudah mempersiapkan para pelayan tuhan yang akan melayani dirumah Tuhan nantinya (I Tawarikh pasal 6).

Hiram yang adalah sahabat Daud barangkali melihat persiapan-persiapan yang dilakukan Daud untuk dikerjakan oleh Salomo. Sebab itu, ketika Salomo datang kepadanya dan menyampaikan niat membangun Bait Allah, respon Hiram tidak hanya senang bahkan ia juga memuji Tuhan (I Rja. 5:7) atas kebijaksanaan yang Tuhan anugerahkan untuk Salomo.

Relasi bilateral kembali terjalin antara Tirus dan Israel, Salomo meminta bantuan Hiram untuk menyediakan beberapa bahan pembangunan dan tenaga kerja berjumlah besar untuk proyek besar tersebut, dengan catatan bayaran setimpal yaitu Salomo harus menyediakan makanan bagi seisi istana Hiram. Alkitab mencatat dibagian bacaan : Hiram memenuhi kebutuhan bahan yaitu “kayu aras, kayu sanobar dan tenaga kerja untuk Salomo (ay.10). Lalu Salomo menyanggupi dengan bayaran persediaan makanan, yaitu “sejumlah besar gandum, jelai, anggur dan minyak ditiap tahunnya sampai kebutuhan kayu dan tenaga kerja selesai”(ay.11).

Perhatikan bahan yang dibutuhkan untuk pembangunan Bait suci :
Pertama, kayu aras = tumbuhan ini berasal dari pegunungan Himalaya sampai Mediterania. Pohon aras tumbuh mencapai ketinggian 60 meter, dengan ciri-ciri bentuk daun meruncing seperti jarum dan berwarna hijau sepanjang tahun. Beberapa keunikan khusus pohon ini diantaranya mampu bertahan di cuaca dingin dan panas, kayu aras mengandung getah yang berguna menangkal serangan ngengat/serangga, dapat menyerap kelembaban dan bau sehingga kayu aras terkenal digunakan sebagai bahan baku kayu untuk pembuatan lemari pakaian dan sepatu.   

Kedua, kayu sanobar = termasuk bagian keluarga pohon pinus, biasa disebut pohon pinus alepo. Pinus alepo hampir sebesar pohon aras yang tumbuh di pegunungan Libanon, bedanya pinus alpeo biasa terdapat di Palestina (Hosea 14:9). Pinus alpeo memiliki jenis kulit kayu yang licin, tumbuh mencapai 8 meter dan mengeluarkan buah berbentuk kerucut yang panjangnya 13 – 15cm. Beberapa kegunaan pinus alpeo/kayu sanobar adalah dipakai untuk pembuatan alat musik, lantai rumah, dek dan lantai kapal.

Persediaan bahan bangunan disiapkan melalui bantuan relasi. Hubungan baik yang Daud jalin dengan Hiram menolong Salomo soal pembangunan. Benar, Hiram menjalin relasi karena didasari kebutuhan dagang, namun Tuhan lebih tahu potensi bantuan Hiram untuk melancarkan pembangunan Bait Suci oleh Salomo. Tuhan berkenan pada hubungan yang baik, sekalipun Hiram bukan bagian Israel tapi kerjasamanya dimasa lalu bersama Daud berakhir pada berkenannya Allah untuk melibatkan Hiram diproyek pembangunan Bait Suci. Bagian bacaan saat ini tidak mencatat kendala pada proses kerjasama Salomo dan Hiram, semuanya di atur oleh Tuhan berdasar pada ikatan damai sejahtera melalui hikmat Tuhan atas Salomo.
    
C.    RELEVANSI
Beberapa pokok perenungan orang percaya:
1.      Tuhan berkenan pada relasi yang baik. Artinya adalah kewajiban bagi setiap orang percaya untuk menjalin hubungan baik antar sesama, terlebih saudara seiman.
2.      Lingkungan acapkali membatasi terciptannya relasi, beberapa perbedaan turut menjadi halangan. Lalu apakah tindakan mengurung diri/membatasi diri tepat dipilih? Tentu tidak. Harusnya orang percaya juga berelasi dengan penolakan bukannya menghindari penolakan. Tuhan Yesus hadir pertama kali, juga diawali dengan penolakan, tapi apakah Allah berhenti. Pekerjaan-Nya tetap harus dilaksanakan untuk penebusan dosa manusia, Ia hadir menaklukkan penolakkan, dan merangkul yang memberontak. Jadi, penolakkan harusnya bukan hal baru bagi orang percaya. Apapun kondisinya damai harus diusahakan, relasi sosial harus dikerjakan, sebab itu penting bertindak seperti Salomo yaitu memohon hikmat Tuhan supaya setiap kaki melangkah, damai Kristus mengawali dan menyertai.


Silahkan dikembangkan sesuai kebutuhan pelkat PKP…..






1 RAJA-RAJA 4:29-34


PRESTASI KARENA HIKMAT DARI TUHAN
Bahan Bacaan Alkitab Ibadah Rumah Tangga
Rabu, 08 MEI 2019

A. PENGANTAR
Siapakah Salomo? Pasti banyak orang mengenal nama ini. Nama Salomo dalam bah. Ibrani, שְׁלֹמֹה (baca: Shelomoh), artinya, damai-Nya atau kesempurnaan-Nya. Ia adalah Raja ke-3 Israel (± 971-931 sM), yang sekaligus adalah raja Israel pertama berdasarkan garis keturunan. Ia adalah putera raja Daud dari Batsyeba (2Sam.12:24). Namanya kemudian disebut Yedija. Nama ini adalah nama yang diberikan kepada Salomo oleh TUHAN melalui nabi Natan (2Sam.12:25). Nama Yedija dari Bah. Ibrani ידידיה (baca: Yedid'yah) yang berasal daru dua suku kata, yakni: pertama, kata ידיד (baca: Yedid) yang berarti kekasih; kedua, kata יה (baca: Yah) yang berarti Yahwe. Maka arti nama Yedija itu adalah kekasih TUHAN.

B. PENJELASAN NATS
Perikop bacaan kita ini berkisah tentang bagaimana kehidupan Salomo dan pemerintahannya. Ia adalah raja yang sangat disegani oleh raja manapun termasuk Firaun raja Mesir yang rela memberikan putrinya kepada Salomo (3:1), juga Filistin yang memberikan upeti kepadanya (4:21) Ia juga dikenal sebagai raja yang kaya-raya dengan harta benda yang sangat banyak (ay.22-26). Pada perikop kita, Salomo disebut memiliki hikmat dan pengertian yang tiada bandingnya, bahkan disebutkan mereka golongan ternama soal hikmat yang tidak bisa menandingi Salomo:
1.      Bani Timur dan Orang Mesir. Kelompok ini terkenal dengan keahlian pengetahuan tentan benda-benda langit sejak dahulu kala. Sehingga pengetahuan tentang langis setara dengan pengetahuan tentang para dewa. Tidak heran orang-orang dari timur terkenal dengan kepandaian termasuk kekuatan magis. Mereka barangkali yang dsebut sebagai para magos atau majusi yang dalam PB disebut orang Majus dari Timur.
2.      Etan orang Eshari. Nama Etan dalam bah, Ibrani: אֵיתָן ('Eitan), berarti 'tahan lama', 'kuno'. Ia adalah seorang yg berhikmat pada zaman Raja Salomo, yg dikenal dengan sebutan 'orang Ezrahi' dari garis keturunan Yehuda (1Raja 4:31). Judul Mazmur 88 juga menyebut seorang 'orang Ezrahi', sehingga sangat mungkin bahwa Etan juga adalah penulis berhikmat yang terkenal pada zaman Salomo.
3.      Heman, Kalkol, Darda. Sayang sekali kita tidak menemukan data lengkap tentang tiga nama ini selain di Mazur 88 yang menyebut tentang Heman. Namun jika didaftarkan sebagai “pesaing” Salomo tentang Himmat, maka dapat disimpulkan bahwa tiga nama ini termasuk Etan tidak bisa diragukan mengena kepandaian, pemgetahun serta kemampuan mengola diri menjadi seni dalam kehidupan untuk bertindak benar dan baik yang disebut Hikmat itu.

Selanjutnya, mengenai Salomo, perikop kita mendaftarkan berbagai prestasi yang ia lakukan karena hikmat (ay.32-24), bukan saja kemampuan menulis 1.005 mazmur dan 3.000 kata-kata bijak dalam kitab Amsal, melaijnkan juga kemampuannya menggunakan setiap kehidupan sebagai sarana untuk menghadirkan pengetahuan dan meninggalkan nasehat. Ia dapat menggunakan bebatuan, pepohonan, burung-burung, binatang melata dll (ay.33) sebagai sarana menyampaikan pengajaran yang berhikmat. Tidak heran jika kemudian pada ay.34 disebutkan bahwa banyak orang dari segala bangsa mencari dia dan ingin belajar darinya, yakni dari hikmat yang ia miliki.

Bagaimana sehingga prestasi demi prestasi itu dapat diukir oleh Salomo? Jawabannya kita temukan pada ay.29 bacaan kita yaitu “Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang sangat besar”. Rupanya di balik keberhasilan dan kebesaran Salomo, di balik segala kekayaan dan kehormatan itu, Hikmat dari TUHAN menjadi unsur utama dan penting. Karena Hikmat dari TUHAN-lah sehingga Salomo mampu menggapai segala hal yang ada pada dirinya itu. Hikmat adalah unsur penting dari keberhasilan Salomo tersebut.

Mengapa Tuhan memberikan Salomo hikmat tersebut? Jawabannya kita temukan pada pasl 3:4-15. Bahwa Tuhan memberikan Salomo hikmatNya karena Salomo meminta hal itu padaNya. Tetapi hak ini perlu diluruskan!! Bukan karena Salomo meminta Hikmat pada Tuhan sehingga ia beroleh hikmat. Tetapi karena Salomo “mengingini dengan sangat” Hikmat itu melebihi umur panjang, kekayaan atau nyawanya sekalipun (3:11). Perhatikanlah, bahwa ada opsi pilihan yang bisa Salomo minta dengan bebasa yang diberikan keleluasan itu oleh Tuhan (3:5). Siaapain jika ditawarkan mintalah apa saja pasti menyampaikan berbagai hal demi kepuasan diri dan keinginan hati. Salomo tidak memina untuk diri sendiri. Melainkan memohon hati yang paham menimbang (3:9). Ia meminta hikmat untuk menjalankan perintah TUHAN yakni memerintah Israel dan Yehuda. Itulah Alasan mengapa Tuhan memberikan apa yang ia minta itu yakni hikmat tersebut.

Maka tidak heran, dengan HIKMAT Tuhan yang ada padanya, Salomo mampu memimpin negeri dan menjalan pemerintahan dengan hiikmat dari Tuhan. Bukan itu saja, karena permintaannya adalah untuk Tuhan dan kemuliaanNya ketika memerintah sebagai raja, maka Salomo mendapat bonus dari Tuhan, yakni kekayaan dan kemuliaan seperti pada bacaan kita, sebagaimaan yang Tuhan janjikan (3:13).   

C. REFLEKSI
Beberapa hal sangat tepat untuk direnungkan berdasarkan Firman Tuhan ini, yakni:

1.      Salomo tidak akan berprestasi luar biasa, bahkan mengalahkan semua cerdik pandai dari berbagai bangsa serta memperoleh pengetahuan untuk mengajarkan umat Israel melalui berbagai tulisannya (Amsal dan Mazmur) kalau bukan karena HIkmat dari Tuhan. Hikmat juga menjadi penyebab mengapa ia memperoleh kekayaan dan kemuliaan.

Penting bagi kita untuk menjadikan Hikmat Tuhan sebagai yang utama dan terpenting dalam kehidupan ini. Sebab sebagaimana Salomo telah buktikan, Hikmat membawa tiap orang mampu dengan baik dan sukses menjalani kehidupan termasuk bagaiaman menyikapi hitam putih hidup ini.

2.      Bagaiman peroleh hikmat? Menurut Salomo dalam tulisannya di Amsal 9:10, disebutkan: Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian. Pernyataan ini sangat tegas dan penting untuk direnungkan. Bagaimana mungkin memiliki hikmat yang membawa pada kebaikan, jika sumber kebaikan dan sumber hikmat itu yakni Allah pencipta tidak kita hormati, sembah dan agungkan (kata lain dari takut akan Tuhan)? Bagaiman mungkin menerima pemberian yang kudus dari Tuhan beruba Hikmat itu jika Sang Mahakudus tidak kita kenal secara dekat?

Orang percaya diajakrkan Salomo, bahwa takut akan Tuhan dan mengenal Allah adalah kunci memperoleh hikmat Tuhan. Maka adalah baik jika kita menjadikan Tuhan sebagai prioritas utama dalam hidup kita. Menjaga diri dari perbuatan hina dan tercela yang menggiring kita berbuat dosa, melakukan semua kehendak dan ketetapan Tuhan dan berani tampil tak serupa dengan dunia dll adalah wujud nyata dari kategori takut akan Tuhan. Jadilah pribadi yang takut akan Tuhan, agar hikmat kita peroleh sehingga mampu menjalani kehidupan ini dengan benar karena pertolongan hikmat itu.