Monday, April 30, 2012

BERSABAR DALAM PENDERITAAN


(Yakobus 5:7-11)

Jemaat Tuhan,…
Istilah yang kerap kali muncul dalam perikop ini adalah μακροθυμέω (makrothumeo, have patient = bersabar). Kata ini muncul sebanyak 4 kali. Kemudian kata yang mempunyai makna serupa juga muncul sebanyak 2 kali dalam perikop ini, yakni ὑπομονή (hupomone, yang berarti kesabaran). Kemunculan istilah kesabaran hingga 6 kali dalam 5 ayat ini menunjukkan bahwa Yakobus sangat menekankan tema ini dan ia menuliskannya supaya pembacanya mempraktekkan kesabaran. Ia melihat hal ini adalah hal yang sangat penting bagi jemaat yang menerima suratnya dan diberikan tekanan dengan pengulangan yang cukup banyak ketika mereka sedang mengalami derita dan ketidak adilan hidup.


Sampai kapan mereka harus bersabar menghapi penderitaan dan pencobaan? Jawabnya, Sampai hari kedatangan Tuhan (ay.7). Kedatangan Tuhan mengandung pengharapan. Pengharapan di mana seluruh pergumulan dan penderitaan akan selesai dan mereka akan merima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah bagi mereka yang tahan uji (Yak. 1:12). Masalahnya, menunggu hari kedatangan Tuhan adalah sebuah proses yang panjang (2 Petrus 3), bahkan waktu tersebut tidak terprediksi karena hari Tuhan datang seperti pencuri pada waktu malam (1 Tes. 5:2, 2 Pet. 3:10). Oleh karena itu Yakobus perlu memberikan pembacanya teladan kesabaran dari kehidupan sehari-hari.

Di sini Yakobus mengajak jemaat untuk memperhatikan kehidupan petani dan belajar dari kesabaran yang mereka miliki ketika mereka menanam dan menantikan hasilnya (ay7-8). Petani yang dimaksud bukanlah pekerja bayaran yang bekerja untuk sebuah pertanian, melainkan petani kecil yang memiliki tanah pertanian yang tidak terlalu besar. Petani kecil biasanya menanam tanamannya dengan hati-hati dan penuh pengharapan untuk panen. Kehidupan keluarga seorang petani sangat tergantung pada hasil panen. Jadi petani selalu mengharapkan suatu masa depan yang sesuai harapan. Ia adalah orang yang sangat mengerti betapa berharganya hasil panen tersebut sehingga ia perlu melatih kesabarannya apapun yang terjadi. Ia sabar menunggu dengan mata pengharapan bahwa suatu waktu akan datang masa panen. Penantian tersebut akan terus berlangsung hingga hujan awal dan hujan akhir.

Jemaat Tuhan, …
Pesan menanti dan sabar mengandung nuansa tetap bekerja. Jadi selama para petani tersebut menunggu mereka tetap bekerja dan mengolah tanah. Oleh sebab itu kesabaran dalam pergumulan bukanlah suatu tindakan yang pasif tetapi juga aktif. Mereka tidak hanya berdiam tetapi juga terus mengerjakan apa yang menjadi bagian mereka. Selama Tuhan belum datang maka mereka masih harus bekerja. Sebab pada bagian lain, Paulus menegur jemaat Tesalonika yang menjadi pasif karena kekeliruan memahami konsep kedatangan Tuhan yang sudah dekat, akibatnya mereka menjadi pasif dan tidak bekerja (2 Tes. 3:10-11).

Analogi kesabaran tentang petani sudah selesai. Yakobus kemudian mengulang kalimat perintah pada ayat 8 bacaan kita yakni: “kamu juga harus bersabar,” sebab para petani telah memberikan teladan kesabaran dalam pengharapan akan datangnya hujan bagi tanamannya sehingga para pembaca Yakobus juga akan bersabar sampai kedatangan Tuhan. 

Jemaat, TUHAN…
Bagaimana bentuk kesabaran di tengah derita umat saat itu harus dilakukan? Di dalam ayat 9 bacaan kita, kesabaran dipraktekkan dalam bentuk “tidak bersungut-sungut dan saling mempersalahkan. Pada dasarnya dalam penderitaan orang percaya masih diberikan ruang untuk mengadu atau “berkeluh kesah” kepada Tuhan seperti yang sering dilakukan oleh para pemazmur. Namun di sini Yakobus melarang mereka untuk bersungut-sungut dan saling menghakimi satu dengan yang lain. Karena sikap demikian justru akan cenderung menghancurkan dari pada membangun.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, penderitaan dan pergumulan jemaat muncul oleh karena penindasan dari pihak orang-orang kaya namun peringatan Yakobus kepada mereka adalah “jangan mengeluh” dan “jangan saling menyalahkan.” Sepertinya Yakobus mengingatkan bahwa orang-orang kaya, meskipun kerapkali menindas dan mengakibatkan penderitaan bagi orang-orang miskin, tetaplah saudara di dalam Kristus. Kebencian yang muncul di antara mereka tidak boleh membuat mereka menghakimi satu dengan yang lain. Hanya ada Satu Hakim, yakni Kristus. Dia adalah satu-satunya yang memiliki hak untuk menghakimi dan memberika hukuman. Karena itu jemaat harus menyadari bahwa Sang Hakim telah berdiri di depan pintu dan siap menghakimi, mereka harus melepaskannya dan memberikan penghakiman kepada Dia. Hakim itu akan membela mereka yang benar dan ia juga akan memberikan penghakiman atas mereka yang bersalah terhadap hukumNya.

Selanjutnya bagaimanakah cara supaya kesabaran itu dapat sempurna untuk dilakukan walau dalam keadaan menderita? Yakobus memberikan suatu teladan yang kerapkali muncul dalam kitab suci mengenai ketekunan dalam penderitaan. Hampir seluruh nabi Tuhan yang melayani Tuhan dan memberitakan firmanNya menghadapi pergumulan dan penderitaan yang hebat. Mereka semua berjuang, bertahan dan bersabar dalam penderitaan selama mereka melakukan panggilan Allah dalam hidup mereka. Yakobus menuliskan “nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan,” untuk menegaskan bahwa penderitaan yang mereka alami bukanlah akibat kesalahan mereka sendiri. Penderitaan tersebut muncul dalam tugas yang berasal dari Tuhan.

Apa keteladanan yang diberikan oleh para nabi dalam penderitaan mereka? Keteladanan tersebut mendorong mereka untuk mengingatkan bahwa Tuhan peduli ketika mereka menghadapi penderitaan karena Allah. contoh tokoh penting dalam Alkitab adalah AYUB. Ayub adalah salah satu tokoh kitab suci yang disebutkan Yakobus sebagai teladan ketekunan menimbulkan kebingungan kepada para ahli sebagai contoh orang yang sabar dalam penderitaan sebab Ayub memiliki banyak catatan kepahitan kepada Allah (7:11–16; 10:18; 23:2; 30:20–23). Catatan tentang Ayub yang bergumul dan berkeluh kesah kepada Allah sebenarnya tidak menunjukkan Ayub yang buruk atau gagal dalam kesabaran. Keluhan yang keluar dari mulut Ayub sama dengan keluhan para pemazmur sehingga ucapan-ucapan Ayub terhadap penderitaannya adalah buah dari pergumulan imannya kepada Allah, bukan keluhan dan tangisan orang yang kehilangan iman. Sehingga pada bagian akhir kitab Ayub Allah akhirnya memulihkan keadaan Ayub baik kesehatan, keluarga maupun harta bendanya. Sebab kepada teman-teman Ayub Allah berkata “sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub” (Ayub 42:8).

Jemaat Tuhan,….
Bertahan dalam pencobaan pada dirinya sendiri adalah berkat dari pada Tuhan. Jadi orang Kristen yang bergumul dalam penderitaan tidak boleh hanya memiliki pengharapan akan sesuatu yang akan diterima diakhir tetapi juga melihat bahwa penderitaan itu sendiri menghasilkan ketekunan dan kedewasaan. Tetapi sebaliknya orang Kristen tidak boleh juga mengabaikan apa yang Allah janjikan bagi mereka yang teguh berdiri hingga akhir.

Sebab hanya mereka yang telah bertahan sampai akhir bisa disebut “berbahagia.” Sehingga para nabi yang telah meninggal, termasuk Ayub, dan orang- orang Kristen yang setia di masa lalu harus disebut sebagai “orang yang berbahagia/ diberkati.” Secara sederhana Yakobus ingin mengatakan “mereka yang bertekun sampai akhir tidak akan kehilangan upah mereka,” dan Allah telah membuktikan-nya kepada para nabiNya dan Ayub.

Karena itu, kita juga haruslah bersabar ketika hadapi penderitaan dan pergumulan hidup. Banyak hal menjadi penyebab setiap derita yang kita alami, misalnya: dihianati orang; difitnah; perlakuan tidak adil; kekerasan dalam rumah tangga; perselingkuhan; dll. Apapun alasan penderitaan itu, kita harus bersabar. Upaya untuk bersabar, tidak berarti bahwa kita hanya diam saja menerima semua hal itu. Kita perlu berupaya dan berjuang, seperti petani sabar menunggu hasil panen sambil memupuk dan bekerja. Demikian juga dengan kita. Kita perlu mengupayan dengan sabar untuk keluar dari pergumulan hidup sambil berpengharapan dan mengupayakan cara untuk menyelesaikan persoalan dan derita itu.

Kiranya Tuhan memampukan kita untuk melakukan itu, yakni terus bersabar menghadapi penderitaan sambil berjuang agar menang dari setiap pergumulan dengan pertolongan TUHAN. Amin

No comments:

Post a Comment