Wednesday, September 28, 2011

IA MAKIN BESAR DAN AKU MAKIN KECIL (seri: Bangkitlah Pemuda bagian 3)


Pnt S. Edi Widodo
Yohanes 3:30 "Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil".

Banyak hal yang bisa di ambil dari Kisah Pelayanan Yohanes. Saudara...mungkin saat ini engkau berkata siapa aku ini, aku tidak punya sesuatu yang bisa dibanggakan, prestasi tidak aku miliki, aku hanya memiliki segudang kenakalan, setumpuk ocehan, pengangguran tingkat tinggi dan merasa KECIL dibandingkan dengan orang lain; atau sebagai pelayan saudara berkata susah mengajak Si “A” mungkin karena saya pelayan KECIL hanya Pendeta saja yang bisa menjangkau, Mari tinggalkan pikiran itu, sejenak mari kita merenungkan kata KECIL.

Yohanes boleh di bilang orang yang besar tapi ia merasa sebagai orang yang kecil, menarik bukan ?
Meski Yohanes sangat dielu-elukan sebagai nabi yang besar, tetapi ia tetap rendah hati. Hal ini terlihat karena Yohanes :
1.      Mengenal dirinya sebagai hamba Allah yang diutus. Ia hanya sebagai sahabat Yesus.
2.      Mengenal tugasnya. Ia hanya sebagai saksi bagi Mesias yang akan datang.
3.      Tidak iri hati dan gila hormat.
4.      Sungguh mengerti kedaulatan Allah.
5.      Dengan tulus hati dan dengan hati yang beribadah turut bersukacita dan memuliakan Yesus.

Dalam suatu tugas pelayanannya Yesus yang Besar menyeka kaki para murid, istilah management sekarang Servant Leadership. Ini berarti seorang leader dimulai dari diri menjadi seorang pelayan. Pernyataan Yohanes dalam pasal 3:30 hal ini menunjukkan siapa dirinya dan sejauh mana ia mengenal dirinya. Yohanes betul-betul tahu siapa dirinya sendiri. Firman Tuhan dalam Matius
23:11 Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.

Yang di katakan Orang Besar adalah :
1.      Orang besar itu tahu bahwa ada orang lebih besar dari dirinya. Makanya dia sanggup mengucapkan hal-hal besar.
2.      Orang besar itu tidak hanya omong besar tetapi dia telah mewujudkannya dalam karya yang besar. Sebaliknya,orang yang berjiwa kecil dan kerdil suka membesar-besarkan masalah.

Yohanes 3:27 Jawab Yohanes: "Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.”  Ayat ini menyatakan bahwa apa yang ada pada kita, apapun itu, semunya dikarunikan dari sorga. Kalimat Yohanes ini menyadarkan kita bahwa kalau kita menjadi orang besar,orang sukses itu adalah karunia Tuhan.

Yohanes 3:28 Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Garis bawahi kata “diutus”. Yohanes tahu bahwa dia hanyalah utusan. Dan sebagai utusan dia hanya menjalankan tugasnya sebagai utusan.

Yohanes 3:29 “Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.” Yohanes hendak mengandaikan bahwa dirinya seorang mempelai perempuan yang tugasnya hanya melayani. Sebagai pelayan pun dia bersukacita dan melayani dengan sepenuh hati.

Posisi Yohanes Pembabtis dengan Yesus bisa sebagai senior dan yunior. Senior karena secara lama pelayanan Yohanes jauh lebih dalu dari Yesus. Tetapi secara otoritas, dia sadar bahwa Yesus adalah Tuhannya, seniornya, dan jauh lebih berotoritas.
Nampaklah adanya hubungan yang indah antara senior dan yunior dalam relasi ini. Dikatakan indah karena didalamnya ada pengenalan diri yang jelas, tahu diri, merendahkan diri, dan memberi diri.

Banyak pemimpin tahu bagaimana memulai awal yang baik tetapi tidak bisa mengakhiri dengan baik. Ini perlu diketahui, supaya kita tidak sombong dan memegahkan diri tetapi nama Tuhan saja yang dimuliakan.

Mengapa Yohanes bisa berkata seperti dalam bacaan kita? Kuncinya hanya satu: “Kerendahan hati”. Dengan kerendahan hatinya dia tidak tergoda untuk sombong, tidak tergoda mencari kemuliaan dan popularitas dirinya.

Jadi sekarang jelaslah bahwa :
1.      Perkataan saudara kalau di ajak untuk terlibat dalam pelayanan dan berkata “saya hanya “ORANG KECIL”, bagian saya bersih bersih saja, saya jaga parkir saja, saya jaga keamanan saja, jangan saya yang di depan”; justru tanpa saudara sadari itulah perkataan orang yang berjiwa besar.
2.      Perkataan para pelayan “Hanya Pendeta saja yang bisa menjangkau” hal ini tidak akan terjadi kalau saat melayani saudara mengedepankan Yesus.
Di hadapan Tuhan semua orang sama saja, yaitu sama kecilnya sebab hanya TUHAN YANG BESAR.
Mari kita berdoa :
DARAH KRISTUS SUCIKANKU, DARAH KRISTUS UBAH HIDUPKU, DARAH KRISTUS BUKA PIKIRANKU, DARAH KRISTUS BUKA LEMBARAN BARU, DARAH KRISTUS BUKA MASA DEPANKU, DARAH KRISTUS BUKA KEBERUNTUNGANKU, Amin

No comments:

Post a Comment